PONDASI TIANG PANCANG
Pondasi tiang pancang (pile
foundation) termasuk pada golongan (deep foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima
dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah
penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu atau sampai mencapai tanah keras.
Tiang
pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah
yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan
beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor
atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan Pile cap (poer).
Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteistik penyebaran
beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda.
Pondasi
tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer beban
bertahun-tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahananan, dan
hal-hal yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang.
Tiang yang terbuat dari kayu
(timber pile) dipasang dengan dipukul ke dalam tanah dengan tangan atau
lubang yang digali dan diisi dengan pasir dan batu.
Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile driving yang mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja (Steel pile) sudah digunakan selama 1800 dan Tiang beton (concrete pile) sejak 1900. Revolusi industri membawa perubahan yang penting pada sistem pile driving melalui penemuan mesin uap dan mesin diesel.
Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile driving yang mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja (Steel pile) sudah digunakan selama 1800 dan Tiang beton (concrete pile) sejak 1900. Revolusi industri membawa perubahan yang penting pada sistem pile driving melalui penemuan mesin uap dan mesin diesel.
Lebih
lagi baru-baru ini, meningkatnya permintaan akan rumah dan konstruksi
memaksa para pengembang memanfaatkan tanah-tanah yang mempunyai
karakteristik yang kurang bagus. Hal ini membuat pengembangan dan
peningkatan sistem Pile driving. Saat ini banyak teknik-teknik instalasi
tiang pancang bermunculan.
Seperti tipe pondasi yang lainnya, tujuan dari pondasi tiang adalah :
- untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras
- untuk menahan beban vertical, lateral, dan beban uplift
- untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras
- untuk menahan beban vertical, lateral, dan beban uplift
Struktur yang menggunakan pondasi
tiang pancang apabila tanah dasar tidak mempunyai kapasitas daya pikul
yang memadai. Kalau hasil pemeriksaan tanah menunjukkan bahwa tanah
dangkal tidak stabil & kurang keras atau apabila besarnya hasil
estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat
menjadi bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat
menjadi indicator bahwa pondasi tiang pancang biayanya lebih murah
daripada jenis pondasi yang lain dibandingkan dengan biaya perbaikan
tanah.
Dalam kasus konstruksi berat,
sepertinya bahwa kapasitas daya pikul dari tanah dangkal tidak akan
memuaskan,dan konstruski seharusnya di bangun diatas pondasi tiang.
Tiang pancang juga digunakan untuk kondisi tanah yang normal untuk
menahan beban horizontal. Tiang pancang merupakan metode yang tepat
untuk pekerjaan diatas air, seperti jetty atau dermaga.
PELAKSANAAN PEMANCANGAN TIANG PANCANG
Pertama tim surveyor menentukan titik-titik dimana tiang pancang akan diletakkan, penentuan ini harus sesuai dengan gambar konstruksi yang telah ditentukan oleh perencana. Jika sudah fix titik mana yang akan dipancang, nah sampai saat itu, pekerjaan tiang pancang sudah bisa dilakukan.
Peralatan dan Bahan yang harus disiapkan untuk pekerjaan tiang pancang antara lain Pile (tiang pancang), Alat Pancang (dapat berupa diesel hammer atau Hydrolic Hammer), Service Crane.
Proses pengangkatan tiang pancang dari tempat tiang pancang untuk dipasangkan ke alat pancang menggunakan service crane. Dengan Service crane tiang dipasangkan ke alat pemancang dimana biasa alat pemancang sudah berada tepat diarea titik pancang.
Peralatan dan Bahan yang harus disiapkan untuk pekerjaan tiang pancang antara lain Pile (tiang pancang), Alat Pancang (dapat berupa diesel hammer atau Hydrolic Hammer), Service Crane.
Proses pengangkatan tiang pancang dari tempat tiang pancang untuk dipasangkan ke alat pancang menggunakan service crane. Dengan Service crane tiang dipasangkan ke alat pemancang dimana biasa alat pemancang sudah berada tepat diarea titik pancang.
MENENTUKAN TITIK TIANG PANCANG
Setelah Pile Terpasang dan posisi alat sudah berada pada titik pemancangan, maka pemancangan siap dilakukan. Alat pancang yang digunakan dapat berbeda - beda jenisnya. Seperti Diesel Hammer atau Hydraulic Hammer. Beda keduanya adalah Diesel Hammer bersifat memukul sehingga pasti terdengan suara bising.. dueng..duengg..dueng... dan terkadang meminbulkan getaran, getaran ini dapat mengakibatkan bangunan disekitar menjadi retak jika jarang antara bangunan dan daerah pemancangan terlalu dekat, sementara itu hydraulic hammer bersifat menekan, jadi pengaruh suara dan getaran relatif kecil. Bedanya yang lain adalah penggunaan Hydraulic hammer lebih mahal. Proses pemancangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Pemancangan dihentikan jika sampai mencapai tanah keras, indikasi jika pemancangan sudah mencapai tanah keras adalah palu dari hammer sudah mental tinggi, biasanya dalam tiap alat pancang sudah ada ukurannya, jika sudah pada posisi seperti itu maka segera dilakukan pembacaan kalendering.
Pembacaan ini dilakukan pada alat pancang sewaktu memancang. Jika dari bacaan tinggi bacaan sudah bernilai 1 cm atau lebih kecil, maka pemancangan sudah siap dihentikan. Itu artinya tiang sudah menencapai titik tanah keras, tanah keras itulah yang menyebabkan bacaan kalenderingnya kecil yaitu 1 cm atau kurang. Jika diteruskan dikhawatirkan akan terjadi kerusakan pada tiang pancang itu sendiri seperti pada topi tiang pancang atau badan tiang pancang itu sendiri. Pembacaan 1 kalendering dilakukan dengan 10 pukulan.




0 komentar:
Posting Komentar